Rabu, 19 Oktober 2016

Menghapus Aplikasi Bawaan Pabrik (Android)

Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Pabrik Android
     
       Banyak sekali pengguna android yang tidak tahu cara menghapus aplikasi bawaan di android, karena beberapa alasan kita harus Uninstall aplikasi android kita. Dan selain itu, karena memang di system tidak diberikan hak pada kita untuk menghapus aplikasi bawaan android tersebut.
       Cara menghapus aplikasi android atau cara uninstall aplikasi android itu menurut saya penting tidak penting. Kalau anda tidak ingin android anda berat kita harus uninstall aplikasi bawaan android kita agar menjadi lebih enteng. Karena penggunaan RAM android biasanya paling banyak oleh aplikasi bawaan. Contohnya saja ponsel samsung yang menyediakan banyak aplikasi bawaan, hingga ponsel menjadi sering LAG kalau kita tambah dengan aplikasi lain hasil download. Sebenarnya kita bisa menambah RAM android kita untuk menghindari terjadinya LAG tersebut, tetapi itu terlalu ribet dan memakan biaya besar. 
     
       Cara menghapus aplikasi bawaan android:

       Disini saya berikan beberapa cara untuk uninstall aplikasi di android anda. jadi kalian bisa memilih mana yang lebih mudah untuk anda gunakan dalam menghapus aplikasi bawaan android anda sendiri.

1. Menghapus aplikasi bawaan dengan System App Remover
       Cara yang pertama ini kita menggunakan sebuah aplikasi yaitu System App Remover, tetapi ada satu syarat yang harus kita lakukan sebelum menghapus aplikasi android bawaan tersebut. android kita harus sudah di-Root terlebih dahulu.

  • Root terlebih dahulu android anda dengan Framaroot terbaru (Cari di Google).
  • Download aplikasi App Remover di Google Play Store.
  • Jalankan system App Remover yang sudah terinstall di android anda.
  • Disana akan muncul beberapa aplikasi, selanjutnya beri tanda centang pada aplikasi bawaan yang ingin anda hapus.
  • System App Remover juga bisa Restore bila anda ingin mengembalikan Systemnya.


2. Menghapus aplikasi bawaan android dengan menggunakan Link2SD
       Ini adalah cara kedua yang bisa anda lakukan. Dengan cara kedua ini syaratnya sama saja, yaitu android anda harus di-Root terlebih dahulu. Untuk detail cara penggunaannya sebagai berikut:

  • Siapkan android anda yang sudah dirooting.
  • Siapkan microSD yang sudah dipartisi oleh anda (minimal sebesar 16GB).
  • Download dan install aplikasi Link2SD di google play store.
  • Setelah terinstall Link2SD buka aplikasinya. Dan setelah terbuka akan muncul menu utama File Partisi anda, sesuaikan saja lalu akan muncul notifikasi SuperUser (Root) >>Lalu klik “Allow”.
  • Cari aplikasi bawaan android anda yang ingin dihapus.
  • Bila anda sudah memilih aplikasi bawaan yang ingin dihapus, akan muncul menu pilihan.
  • Pilih “Ok” bila ada notifikasi “Confirm”.

     

       Demikianlah beberapa cara untuk menghapus aplikasi bawaan android, semoga dapat membantu. Sekian dan terima kasih…!!

Sayangnya Adobe Air telah berhenti

Mengatasi Masalah Android “Sayangnya Adobe Air Telah Berhenti”
     
        Kalau anda punya tablet atau handphone Android aplikasi Adobe Air untuk kegiatan atau pekerjaan anda, mungkin pernah anda mengalami masalah error “unfortunately adobe air has stopped working” atau kalau dalam bahasa Indonesia “Sayangnya Adobe Air telah berhenti”. Nah…, kalau anda menemui masalah android yang seperti ini, cara mengatasinya silahkan anda ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Pergi ke aplikasi manager
  2. Cari aplikasi Adobe Air
  3. Klik saja aplikasinya
  4. Cari tombol “Clear Cache”
  5. Kemudiaan klik tombol Clear Cache tersebut.
  6. Kemudian coba lagi buka aplikasi Adobe Air-nya, kalau sudah tidak muncul-muncul lagi Error “Sayangnya Adobe Air telah berhenti” berarti masalah android anda sudah selesai.
  7. Kalau masih belum sembuh juga, coba selain bersihkan Cache, anda juga Dellete “Data”
  8. Seharusnya dengan cara membersihkan Cache dan menghapus Data, sudah bisa mengatasi masalah ini.
  9. Cek juga, Apakah ada Update terbaru untuk aplikasi Adobe Air ini di Google Play Store. Kalau ada segera sajalah di update, siapa tahu memang ada Bug di aplikasi ini dan sudah dibetulkan oleh Developer aplikasi Android adobe air ini.

     
        Selesai, semoga tips di atas bisa membantu mengatasi masalah android yang serupa yang anda alami. Terima kasih.

Cara Menghilangkan Windows 7 Build 7600 This copy of Windows is not genuine

Cara Manual Menghilangkan Windows 7 Build 7600
This copy of Windows is not genuine
     
       Bagi anda pengguna Microsoft Windows 7 pasti sudah mengenal dengan Windows Genuine Advantage (WGA) yang otomatis terdownload jika mengaktifkan Windows Update. Untuk menghilangkan WGA relatif mudah karena jika anda cari melalui situs pencarian seperti Google maka akan cukup banyak situs web yang memberikan petunjuk untuk menghilangkan WGA tersebut.
       Tetapi bagi anda yang baru pertama kali menggnakan Windows 7 mungkin cukup terkejut karena penampilan dari “polisi” ini berbeda dan sedikit “menipu” sehingga mungkin saja anda “kecolongan” mendapati “polisi” ini sudah terinstall dengan suksesnya di komputer anda.
       Microsoft tidak lagi menggunakan WGA pada Windows 7 tetapi menggantinya dengan Windows Activation Technologies (WAT). WAT termasuk update jenis “Important” sehingga jika anda set Windows Update menjadi  “Install updates automatically (recommended)” maka “polisi” ini akan otomatis terinstall pada komputer anda. Apalagi nama dari update ini tidak mengandung “Windows Genuine Advantage” maupun “Windows Activation Technologies” melainkan “Update for Windows 7 for x86-based Systems (KB971033)” sehingga bagi anda yang tidak hati-hati membaca detail keterangan Update ini bisa saja melewatkan checkboxnya tetap tercentang.
       Jika WAT sudah terinstall maka akan muncul peringatan pada komputer anda yang berjudul “This copy of Windows is not genuine”. Wallpaper Desktop anda akan menghilang dan digantikan dengan layar hitam yang di pojok kanan bawahnya bertuliskan: Copy of Windows is not genuine Build 7600.
       Untuk menghilangkan dan menyingkirkan (Uninstall) WTA ini yang harus anda lakukan adalah:

  1. Buka Control Panel kemudian pilih Windows Update.
  2. Pilih “Installed Updates” yang berada di pojok kiri bawah.
  3. Cari “Update for Windows 7 for x86-based Systems (KB971033)”. >>Klik kanan dan pilih Uninstall.
  4. Setelah selesai uninstall silahkan Restart komputer anda. Setelah anda login kembali, maka Desktop masih tetap menampilkan layar hitam dan tulisan “This copy of Windows is not genuine” masih ada di pojok kanan bawah. Untuk menghilangkannya yang harus anda lakukan adalah:


  • Klik “Start” pilih >> “All program” >> Cari dan klik “Accessories”, >> Selanjutnya >>Klik “Command Prompt” Atau bisa juga dengan cara: Klik “Start” >>Run >>Ketik “cmd.exe” (tanpa tanda petik).
  • Pilih cmd dan klik kanan pada tulisan cmd tersebut, >> Lalu pilih “Run as Administrator
  • Kemudian pada Windows cmd yang telah terbuka, ketikkan slmgr.vbs –rearm >> klik Enter/Ok.
  • Silahkan Restart komputer anda.

       Setelah anda Login kembali seharusnya tulisan “This copy of Windows is not genuine” sudah menghilang dari Desktop anda. Namun karena anda telah Uninstall “Update for Windows 7 for x86-based Systems (KB971033)” maka windows update akan otomatis men-Download kembali update ini ke komputer anda. Sebaiknya anda ubah settingan windows update menjadi “Check for Updates but let me choose whether to download and install them”. Dan jika windows update menampilkan “Update for Windows 7 foe x86-based Systems (KB971033)” yang harus anda lakukan adalah >>Klik kanan dan pilih “Hide Update” untuk memastikan update WAT ini tidak pernah terinstall lagi.
     
       Cara lain untuk menghilangkan Windows Not Genuine Windows 7
       Gunakan aplikasi RemoveWAT 2.2.6 bisa didownload atau cari di Google Search. Setelah didownload, cara pemakaiannya adalah sebagai berikut:
1. Buka file.rar hasil download tadi, >>Kemudian double Klik file RemoveWAT 2.2.6.exe
2. Nanti akan muncul halaman baru, dan..;
3. Klik tulisan RemoveWAT, dan tunggu beberapa saat program akan segera bekerja.
4. Jika ada pertanyaan klik saja Ok/Yes.
5. Setelah RemoveWAT bekerja, nanti akan muncul permintaan Restart komputer, Klik saja Ok.
     
        Setelah komputer direstart dan menyala kembali, maka komputer anda sudah kembali seperti semula. Notification Build 7600 sudah hilang, dan anda bisa menjalankan semua fitur windows 7 secara penuh.
       Demikianlah artikel yang dapat saya share pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih..!!

Menambah Nada SMS, Notifikasi Dan Dering Android

Cara Menambah Dan Mengganti Nada SMS, Pemberitahuan Dan Panggilan Di Android

       Berikut langkah-langkah mudah menambah ringtones di Android:

  1. Buka aplikasi File Manager/ My File/ File Explorer/ Astro dan aplikasi sebagainya yang fungsinya mengatur File.
  2. Tekan menu pilih “New Folder” >>Kemudian membuat folder dengan nama “Media” (sebaiknya di SD-Card). Jika folder sudah ada tinggal menampilkan yang belum ada.                                                                                    
  3. Buka folder Media >>Lalu buat folder “Audio” di dalamnya (SD-Card/Media/Audio)                                                                                
  4. Di dalam folder Audio buat lagi 4 folder, yakni folder: Alarms, Musics, Notifications, Ringtones.                                                                                                                                                                                                               

  5. Sekarang anda tinggal memindahkan atau copy file Music yang ingin anda buat sebagai nada SMS, nada dering, nada Notifikasi, dll. Sebagai catatan: Ringtones untuk nada panggilan, nada Notifikasi untuk nada pemberitahuan dan nada SMS.
  6. Langkah selanjutnya, Restart atau nyalakan ulang ponsel android anda.
  7. Untuk mengganti nada dering dan nada pemberitahuan: Buka pengaturan >>Suara. Untuk mengganti nada SMS >>Silahkan buka pengaturan di dalam aplikasi SMS.

       Sekian dan selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih…!!

Cara Penulisan Laporan Kunjungan Industri (Siswa SMK)

PENGESAHAN

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI PT. INTECH ANUGRAH INDONESIA

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh:
       
       
          Pembimbing                                                                                         Ketua Jurusan TKJ


Dadan Ar Rochman, S.Kom                                                                Ginanjar Kurnia Surya, S.Kom

Mengetahui:
Kepala SMK PGRI Situraja


                                      Drs. Asep Dudung Suryana                                      
NIP. 196505251991031015


KATA PENGANTAR

       Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan kunjungan industri di PT. INTECH ANUGRAH INDONESIA ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala apapun.
       Kami menyadari bahwa dalam kunjungan industri ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Asep Dudung Suryana selaku kepala sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan kunjungan industri.
2. Bapak Ginanjar Kurnia Surya, S.Kom selaku ketua jurusan.
3. Bapak Dadan Ar Rochman, S.Kom selaku guru pembimbing.
4. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan, terima kasih atas bantuan dan do’a restu yang berhubungan dengan penyusunan laporan kunjungan industri ini.
       Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan, demi kesempurnaan penyusunan laporan kunjungan industri selanjutnya. Besar harapan kami semoga laporan kunjungan industri ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya.


Situraja, 6 Oktober 2016
                                                                                                                                        Penyusun


DAFTAR ISI

Halaman 
LEMBAR PENGESAHAN …………………………...............................……………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………..................................……………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………….…..............................………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………….....................................…...……… 1
1.2 Tujuan Kunjungan Industri ………………………………....................................…………. 1
1.3 Manfaat Kunjungan Industri ……………..……………....................................……………. 2
1.4 Lokasi ……………………………………………….…....................................……………. 2
BAB II PEMBAHASAN
       2.1 Profile ………………………………………………..............................………….…… 3
       2.2 Hasil Kunjungan Industri ………………………..…..............................………….…… 4
BAB III PENUTUP
       3.1 Kesimpulan …………………………………………...............................…………...…. 5
       3.2 Saran …………………………………………………...............................…...…….….. 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI


                                                    BAB I                                                          
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
       Perkembangan teknologi komputer sangat cepat. Hal tersebut didukung dari industri yang selalu meningkatkan kemampuan dari teknologi. Dalam hal pemasaran perkembangan teknologi tersebut biasanya kegiatan promosi yaitu dengan pameran. Kunjungan industri merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK PGRI Situraja agar siswa-siswa lebih mengenal industri terutama sesuai dengan jurusan. 
       Sekolah Menengah Kejuruan perlu diadakan kunjungan industri, agar siswa mengenali dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, dan tata tertib kerja yang lebih memadai. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa dituntut untuk mengenali tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang proses pembuatan TV/LCD. 
         Sehubungan dengan itu maka SMK PGRI Situraja mengadakan kunjungan industri khusus siswa kelas XI untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Pada kesempatan ini kami mengunjungi PT. Intech Anugrah Indonesia.

1.2  Tujuan Kunjungan Industri                                                                                               
       Seperti yang telah kami tetapkan, tujuan kunjungan industri ini adalah sebagai berikut:
  1. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
  2. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja di perusahaan.
  3. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
  4. Membantu siswa melaksanakan program diklat.
  5. Memberi motivasi baru kepada siswa.


1.3 Manfaat Kunjungan Industri
        Manfaat kunjungan industri bagi siswa adalah sebagai berikut:
  1. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
  2. Melihat berbagai macam alat-alat produksi yang sudah modern.
  3. Mendapatkan gambaran disaat akan bekerja di industri atau ingin membuat industri.

       Manfaat kunjungan industri bagi sekolah adalah sebagai berikut:
  1. Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
  2. Sekolah dapat mengajak siswa belajar secara langsung di lapangan.

       Manfaat kunjungan industri bagi perusahaan atau industri itu sendiri, adalah sebagai berikut:
  1. Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
  2. Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.
  3. Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.


1.4 Lokasi Kunjungan Industri
       Lokasi kunjungan industri adalah PT. Intech Anugrah Indonesia yang beralamat di Jln. Gatot Subroto Blok 21 A No. 8 Kawasan Industri Candi (KIC), Ngaliyan, Semarang – Jawa Tengah.


                                                       BAB II                                                          
 PEMBAHASAN


2.1  Profile PT. Intech Anugrah Indonesia
       PT. Intech Anugrah Indonesia berdiri pada tahun 2003. Bergerak dalam bidang manufaktur elektronik, merupakan pabrik perakitan LCD merk Advan yang sebelumnya merupakan pabrik perakitan TV dengan merk Votre. PT. Intech Anugrah Indonesia mulai beroperasi pada tanggal 15 April 2004. Lokasi perusahaan didirikan di Kecamatan Ngaliyan kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya di daerah Kawasan Industri Candi (KIC) jalan Gatot Subroto Blok 21-A No. 8 Kecamatan Ngaliyan, kota Semarang. Daerah Ngaliyan dipilih oleh pihak pengusaha karena memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Letaknya yang strategis dan merupakan daerah perindustrian.
2. Mudah dijangkau transfortasi sehingga memperlancar kegiatan perusahaan.
3. Mudah mendapatkan prasarana pendukung proses produksi.
4. Mudah untuk mendapatkan tenaga kerja.
5. Tidak terlalu jauh dari perkotaan.
       Dalam melaksanakan proses produksinya PT. Intech Anugrah Indonesia banyak menerapkan tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari masyarakat di Kabupaten Semarang dan daerah di sekitar pabrik. Tenaga kerja yang dibutuhkan meliputi tenaga kerja ahli dan tenaga kerja pelaksana.
       Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang berada di PT. Intech Anugrah Indonesia terdiri dari 160 tenaga kerja Indonesia yang berasal dari wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Terdapat 28 tenaga kerja lulusan perguruan tinggi sebagai pekerja staff, dan sisanya adalah tenaga kerja tamatan SMK dan SMA sebagai pekerja industri, yang terdiri dari 5 bagian yakni; peleburan plastik, bagian cek panel, teknisi, kwality kontrol, dan pembongkaran LCD.

2.2 Hasil Kunjungan Industri
       Pada hari Senin, 19 September 2016, program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK PGRI Situraja mengadakan kunjungan industri ke PT. Intech Anugrah Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan para peserta didik dengan lingkungan atau dunia industri. 
       PT. Intech Anugrah Indonesia yang beralamat di Jln. Gatot Subroto Blok 21 A No. 8 Kawasan Industri Candi (KIC) Ngaliyan, Semarang merupakan pabrik perakitan Netbook, LCD merk Advan dan TV dengan merk Votre. Pada kunjungan tersebut, peserta didik dan guru pendamping mendapat kesempatan melihat secara langsung proses perakitan LCD, Monitor, dan TV.


                                                                  BAB III                                                                  
 PENUTUP


3.1  Kesimpulan
       Setelah saya melakukan kunjungan industri, saya mendapatkan pengalaman baru tentang industri. Lebih mengerti dunia kerja industri, dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di sekolah dengan dunia kerja industri. Observasi yang dilakukan secara nyata dan langsung mengembangkan atas tugas yang dibebankan oleh siswa yang pada akhirnya sebagai bekal untuk terjun di masyarakat maupun dunia kerja.

3.2  Saran
       Saran dari kami untuk kegiatan kunjungan industri yang akan datang atau selanjutnya adalah sebagai berikut:

  1. Kegiatan kunjungan lebih baik disesuaikan dengan jadwal produksi, agar siswa dapat mengenali proses pembuatannya secara langsung.
  2. Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.


DAFTAR PUSTAKA

   
 Sumber:

  • Web-Site dengan alamat: http://ekarekas.blogspot.com/ 

                                                   [Diakses 14 Oktober 2016; jam: 09:45 WIB]

  • Situs Web: alamat: http://bloggemkara-aspherdiana311.blogspot.com

                                                   Diakses 14 Oktober 2016; jam: 11:43 WIB


LAMPIRAN DOKUMENTASI


 (Gmbr. 1 PT. Intech Anugrah Indonesia)

(Gmbr. 2 Karyawan PT. Intech Anugrah Indonesia)
  

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

BAB I 
KONSEP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

1.1 Pendahuluan
       Manajemen berbasis sekolah pada intinya adalah memberikan kewenangan terhadap sekolah untuk melakukan pengelolaan dan perbaikan kualitas secara terus menerus. Dapat juga dikatakan bahwa manajemen berbasis sekolah pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
       Tujuan MBS adalah untuk mewujudkan kemerdekaan pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan. Dengan demikian peran pemerintah pusat akan berkurang. Sekolah diberi hak otonom untuk menentukan nasibnya sendiri. Paling tidak ada tiga tujuan dilaksanakannya MBS yaitu peningkatan efesiensi, peningkatan mutu, peningkatan pemerataan pendidikan.
       Dengan adanya MBS diharapkan akan memberi peluang dan kesempatan kepada kepala sekolah, guru dan siswa untuk melakukan inovasi pendidikan. Dengan adanya MBS maka ada beberapa keuntungan dalam pendidikan, yaitu: kebijakan dan kewenangan sekolah mengarah langsung kepada siswa, orang tua dan guru, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, pembinaan peserta didik dapat dilakukan secara efektif, dapat mengajak semua pihak untuk memajukan dan meningkatkan pelaksanaan pendidikan.

1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
       Kebijakan ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23/2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Peraturan Menteri No. 22/2006 tentang standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada tahun 2010 seluruh sekolah sudah harus melaksanakan KTSP. Pelaksanaan KTSP secara penuh diharapkan mulai tahun ajaran 2007.
       Permendiknas KTSP ditandatangani pada 23 Mei 2006 dan berlaku bagi sekolah standar nasional berstandar internasional. Perlu dijelaskan bahwasanya standar pendidikan tidak sama dengan kurikulum. Standar nasional itu meliputi delapan hal, yaitu: Standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
       Kini masing-masing sekolah bisa membuat silabus, kurikulum, dan indikator-indikatornya sendiri, bahkan kepala dinas tidak boleh ikut campur dalam pengembangan KTSP sekolah. Beberapa ciri terpenting dari KTSP adalah sebagai berikut:
       Pertama, KTSP menganut prinsip fleksibilitas. Setiap sekolah diberi kebebasan menambah empat jam pelajaran tambahan per minggu, yang bisa diisi dengan apa saja baik yang wajib atau muatan lokal. Namun fleksibilitas ini harus diimbangi dengan potensi sekolah masing-masing serta pemenuhan standar isi seperti digariskan Badan Standarnisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Standar adalah kualitas minimum yang mesti dicapai. Sementara itu, potensi adalah tersedianya SDM dan prasarana + sarana yang memadai untuk menyelenggarakan pelajaran tambahan itu. 
       Kedua, KTSP membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan lama yakni kebergantungan kepada birokrat. Peluang bagi sekolah untuk mengurus sendiri tidak hanya untuk manajemen sekolah, tetapi juga rutinitas akademis. Ini perlu waktu lama, karena selama ini sekolah terbiasa diatur oleh pemerintah. KTSP dikembangkan melalui beberapa hal, antara lain sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. 
       Ketiga, guru kreatif dan siswa aktif. Kurikulum 1994 menghendaki guru lebih kreatif, namun aktivitas guru sebatas mengajarkan apa yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Sementara dalam kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut lebih kreatif. Guru harus bisa “memaksa” siswa untuk memberi feedback dalam setiap pembelajaran. KTSP menggabungkan keduanya. Wajar jika mereka belum sempat melaksanakan KBK mendapat kesulitan dalam melaksanakan KTSP.
       Keempat, KTSP dikembangkan dengan menganut prinsip diversifikasi. Artinya: dalam kurikulum ini standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dibuat BSNP itu dijabarkan dengan memasukan muatan lokal, yakni lokal Provinsi, lokal Kabupaten/Kota, dan lokal sekolah. Dengan demikian, sekolah akan berperan sebagai makelar kearifan lokal. Kegagalan kurikulum selama ini antara lain karena penyeragaman dari sabang sampai Merauke, padahal masing-masing daerah berbeda potensinya, sehingga kurikulum nasional tidak operasional. Dengan kata lain, melalui KTSP diharapkan adanya keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 
       Kelima, KTSP sejalan dengan konsep desentralisasi pendidikan dan manajemen berbasis sekolah (school-based management). Komite sekolah kini harus bersama guru dalam mengembangkan kurikulum. Selama ini guru patuh pada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang disiapkan oleh birokrat Depdiknas. Sekolah dapat bermitra dengan berbagai pemangku peran (stakeholders) pendidikan, seperti industri, kerajinan, parawisata, petani, nelayan, dan organisasi atau profesi lainnya. Para pemangku peran ini lazimnya lebih merasakan tantangan dunia sekitar yang memerlukan respon kurikuler.
       Keenam, KTSP tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni. Inilah tantangan abad sekarang ini. Tanpa antisipasi cerdas terhadap perkara ini, kurikulum menjadi lunglai menghadapi teknologi yang serba canggih ini. Walhasil, KTSP berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan, relevan dengan kebutuhan dan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, dan mestinya sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat.
       Ketujuh, KTSP beragam dan terpadu. Walaupun sekolah diberi otonomi dalam pengembangannya, ujung-ujungnya ada ujian nasional (UN) juga. Seyogyanya tidak ada persoalan bagi sekolah karena yang diujikan adalah kompetensi dasar. Dalam semangat desentralisasi pendidikan, UN penting bagi pemetaan kemampuan, bukan penentu kelulusan siswa. Biarkan sekolah menentukan kriteria kelulusan masing-masing, yakni dengan menggabungkan hasil UN dengan ujian sekolah masing-masing. Perlu ditegaskan bahwa ada sejumlah fungsi UN, antara lain: (1) Diagnosis, yakni untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh anak didik untuk menentukan resep yang paling mujarab; (2) Diferensiasi, yakni membedaa-bedakan kelompok siswa demi penentuan kebijakan yang layak ditempuh, dan (3) Uji kompetensi, yakni untuk mengetahui sejauh mana materi ajar dikuasai siswa.
       Fungsi pertama dan kedua selama ini belum betul-betul dilaksanakan dalam penyelenggaraan UN, sehingga selama ini belum jelas langkah korektif pemerintah sebagai respon terhadap hasil UN, yang sangat beragam dari kota ke kota, bahkan dari sekolah ke sekolah. Niat pemerintah lewat BSNP memang luhur dan cerdas, namun berdasarkan kenyataan di lapangan, tidaklah mudah untuk memberdayakan para guru lewat KTSP ini. Ada anggapan bahwa apapun kurikulumnya, selama guru, sekolah, dan pengembang kurikulumnya berpikiran tradisional, kurikulum itu tidak akan berdampak besar.
Pengembang kurikulum menggonggong, guru-guru berlalu dengan kulturnya. Aliran konstruktif menawarkan solusi untuk menyulap suasana belajar secara “berani” dan mendobrak kejumudan kurikulum lewat tujuh ayat pendidikan sebagai berikut:
1. Kurikulum disajikan secara utuh, yakni menekankan konsep besar, lalu diikuti konsep-konsep kecil. Artinya, guru berpegang pada tujuan instruksional umum atau TIU, dan tidak terjebak oleh hal-hal kecil, atau keterampilan-keterampilan dasar, atau tujuan instruksional khusus atau TIK. Dalam konstek KTSP, pemahaman guru akan standar kompetensi dan standar isi adalah sebuah niscaya. 
2. Kegiatan kurikuler mengandalkan sumber-sumber data primer dan juga materi-materi buatan yang bermakna. Alam sekitar adalah data-data primer yang memiliki potensi dibermaknakan. Dengan begitu, buku teks tidak lagi menjadi sumber utama sebagaimana terbiasa pada kurikulum tradisional. Jadi wajar, jika KTSP tidak mensyaratkan adanya buku teks baru. Singkatnya, untuk KTSP, bukunya yang ada saja.
3. Siswa diperlakukan sebagai “pemikir” muda yang belajar merumuskan teorinya sendiri ihwal dunia (materi ajar). Keberanian siswa untuk bertanya dan berdebat adalah indikator keberhasilan belajar. Ini berbeda dengan kelas tradisional yang cenderung menempatkan siswa sebagai “botol kosong” untuk diisi informasi oleh guru.
4. Guru mengajar secara interaktif, yakni antara lain dengan kepandaian menterjemahkan lingkungan sekitar hingga dapat dipahami siswa. Ini berbeda dengan guru tradisional yang cenderung berlagak didaktik dalam menyebarkan informasi kepada siswa. Kebiasaan guru untuk mengejar target kurikulum sesuai dengan GBPP jelas tidak sejalan dengan prinsip konstruktif, sebab sebuah informasi belum tentu materi ajar yang bermakna (meaningful) dan terajarkan (teachable).
5. Guru mencari tahu sudut pandang siswa untuk memahami kadar pengetahuan siswa saat ini untuk dijadikan pijakan bagi pelajaran yang akan datang. Ini berbeda dari kelas tradisional, dimana guru mencari jawaban yang benar untuk memvalidasi pembelajaran siswa. Pembelajaran konstruktivis membangun ketersambungan pelajaran sebelumnya dengan pelajaran selanjutnya. Dan ini hanya mungkin jika guru mengetahui sudut pandang siswa. 
6. Siswa bekerja dalam kelompok. Ini berbeda dari kelas-kelas tradisional dimana siswa belajar secara mandiri. Justru dalam kelompoklah mereka bersosialisasi dan berkolaborasi, sehingga secara kolektif memperoleh pencerahan lewat social reconstructivism. Bila siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, guru dan pengembang kurikulum pun berkolaborasi dengan para pemangku peran dalam merumuskan KTSP. Jadi, siswa, guru, bahkan manajemen sekolah mengamalkan ajaran social reconstructivism.
7. Penilaian pembelajaran siswa dilakukan secara terintegrasi dalam pengajaran dan dilakukan lewat observasi guru terhadap proses belajar siswa dalam kelompoknya dan mencermati fortofolio siswa. Mekanisme ini berbeda dengan pendidikan tradisional yang memisahkan penilaian dari pembelajaran,dan terlembaga secara formal lewat tes. Dengan demikian, keberadaan UN sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa memang tidak relevan dengan semangat konstruktif.
       Dari paparan tersebut jelaslah bahwa otonomi pendidikan, kemudian desentralisasi merupakan “embrio” untuk menuju otonomi pendidikan itu sendiri, embrio tersebut nantinya akan terjabar dalam konsep manajemen berbasis sekolah dan manajemen berbasis masyarakat, tidak itu “embrio” otonomi. 
       Desentralisasi akan menjadi “bayi” yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dengan demikian KTSP merupakaan akhir wujud dari desentralisasi pendidikan, dimana sekolah mempunyai wewenang yang besar dalam mengolah, mengelola dan memajukan sekolahnya sendiri. Sedangkan pemerintah tidak lagi banyak ikut campur dalam urusan pendidikan di setiap daerah Kabupaten dan kota.

Teknik & Permainan Bola Basket

TUGAS 

 Bidang Studi : 
Teknik & Permainan Bola Basket Guru 

Bidang Studi : Penjaskes-Or

Disusun Oleh : 
 Nama : Nia Narulita 
 NIS : 
 Kelas : 

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI I CISITU, KECAMATAN CISITU, KABUPATEN SUMEDANG 
Tahun Ajaran 2012 / 2013 

Tugas Bidang Studi Teknik & Permainan Bola Basket 

Pertanyaan:
1. Jelaskan istilah dalam permainan bola basket yang tertera di bawah ini!
• Chest Pass • Bounce Pass • Shooting • Three Point Area • Slam Dunk • Rebounding • Lay Up
2. Jelaskan macam-macam pelanggaran yang anda ketahui, dan jelaaskan masing-masing!
3. Jelaskan peranan setiap pemain dalam bola basket!
4. Jelaskan apa yang dimaksud berporos atau pivot!
5. Berapa lama permainan tiap-tiap quarter, dan berapa lama waktu istirahat tiap quarter?

Jawaban Pertanyaan Di Atas:
1. Istilah-istilah dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:

  •  Chest Pass Chest Pass adalah mengoper bola ke rekan satu tim dengan menggunakan kedua tangan yang berada di depan kita, dilempar dari depan dada kita ke arah depan dada teman kita, dengan arah laju bola lurus atau arahnya tidak melebihi leher kita.
  • Bounce Pass Bounce Pass adalah mengoper bola ke rekan satu tim dengan menggunakan kedua tangan yang berada di depan kita, dilempar dari depan badan kita ke arah teman dengan cara atau dengan arah laju bola dipantulkan ke lantai. 
  • Baseball Pass Baseball Pass adalah passing atau operan kepada teman satu tim dengan menggunakan satu tangan pada saat teman kita sedang berlari ke arah ring, dengan laju operan bola menyilang ke arah teman yang sedang berlari menuju ke arah ring basket tadi. 
  • Shooting Shooting adalah tembakan atau menembak ke ring dengan cara melemparkan bola. Untuk hasil yang bagus, arah bola sebaiknya harus membentuk kurva parabolic (melengkung di atas udara). 
  • Three Point Area Three Point Area adalah area permainan yang berada di luar garis setengah lingkaran, berada jauh dari ring basket dan ditandai dari mulai garis lingkar lapangan bagian belakang atau back-zone. Apabila dapat men-shooting bola ke arah ring dan masuk dari daerah ini, maka mendapatkan nilai 3 point.
  • Slam Dunk Slam Dunk (atau biasanya disebut Dunk) adalah suatu gaya di dalam permainan bola basket, terjadi pada saat seseorang pemain berusaha memasukan bola ke dalam keranjang dimana muka telapak tangan menyetuh besi pada ring basket (satu atau dua tangan) setelah bola melewati tinggi dari ring besi basket.
  • Rebounding Rebounding adalah suatu istilah dalam permainan bola basket, yaitu bola pantul terjadi bilamana seorang pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang ditembakan oleh pemain lain.
  • Lay Up Lay Up adalah tembakan ke arah ring dengan cara meloncat/bergerak dengan cara menggunakan telapak tangan menghadap ke atas dengan arah pantulan bola ke papan pantul. 


2. Berbagai macam pelanggaran (foul) dalam permainan bola basket antara lain:

  •  Out, terjadi apabila bola keluar lapangan.
  • Double Dribble, pelanggaran karena setelah berhenti men-dribble melakukan dribble lagi/men-dribble bola dengan menggunakan kedua tangan.
  • Travelling/Walking, pelannggaran karena membawa bola tidak di-dribble, lebih dari dua langkah ke segala arah saat memegang bola hidup di dalam lapangan atau permainan. 
  • Three Second Violation, pelanggaran yang diberikan apaabila seorang pemain berada di area tembakan bebas (key area) selama 3 detik dan tidak bergerak keluar area tembakan bebas (key area). 
  • 8 (delapan) detik, terjadi apabila seorang pemain tidak segera membawa, mendribble, meng-oper kepada teman yang berada di daerah serangan/lawan, atau tidak melintaskan bola dengan segera ke arah depan melewati garis tengah. 
  • 24 (dua puluh empat) detik, terjadi ketika bola berada atau dipegang oleh pemain lawan tanpa ada usaha memasukan bola ke ring, hanya mengoper ke teman secara terus menerus selama 24 (dua puluh empat) detik.
  • Back Ball / Back Court adalah pelanggaran karena pemain yang membawa bola kembali ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah. 
  • Goal Tending adalah gangguan terhadap bola ketika ditembak dengan usaha meraih bola pada saat melayang di udara mendekati ring juga berusaha menghambat bola untuk masuk ke ring.
  • Team Foul adalah jumlah pelanggaran dalam satu team per babaknya. Otomatis akan diberikan Free Throw ke lawan apabila sudah mencapai 5 foul.
  • Foul Out adalah kartu merah dalam permainan bola basket, diberikan setelah seorang pemain melakaukan 5 kali foul (kesalahan).
  • Block yang berlebihan terjadi apabila menghadang atau berusaha untuk menghentikan pergerakan pemain yang akan memasukan bola sehingga terjadi kontak body yang menyebabkan pemain lawan tidak bisa memasukan bola ke ring.


 3. Peran dan posisi pemain bola basket adalah sebagai berikut:

  • Point Guard (PG): Tugasnya adalah membawa bola dan memberikan passing kepada temannya. Dia yang mengatur irama permainan timnya, apakah cepat atau lambat. Atau biasa juga disebut playmaker. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang yang berbadan kecil tapi lincah dan jago men-dribble. 
  • Shooting Guard (SG): Seperti namanya, SG adalah orang/pemain yang bertugas untuk menembak bola dari jarak-jarak yang cukup jauh. Dia harus cepat bergerak dan mencari posisi yang kosong untuk melepaskan tembakan. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang/pemain yang paling bagus akurasi shootingnya. 
  • Small Forward (SF): SF mempunyai tugas mencetak angka, dengan kata lain seorang SF harus mampu menerobos pertahanan dan melakukan lay-up atau dunk, juga melakukan shoot dari jarak-jarak tertentu. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang/pemain yang mempunyai teknik hebat dan jago mencetak angka. 
  • Power Forward (PF): PF tugasnya adalah merebound bola. Rebound sangat penting, jika dalam pertahanan, rebound penting agar bola tak kembali ke tangan musuh. Jika dalam penyerangan, rebound penting untuk kembali menciptakan kesempatan membuat angka. Biasanya posisi ini dipegang oleh orang/pemain yang lompatannya tinggi dan berbadan besar untuk beradu fisik. 
  • Center (C): Center tugasnya di pertahanan dan penyerangan. Pada pertahanan, ia harus mampu mempertahankan ringnya dari tembakan jarak dekat seperti lay-up atau dunk musuh. Pada penyerangan, pemain center harus mampu melihat posisi teman-temannya dan memberikan umpan pada teman yang kosong (karena posisinya di tengah, sehingga mudah memberikan umpan ke sisi manapun). Selain itu dia juga harus kuat beradu fisik dengan musuh untuk mencetak angka di bawah ring. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang/pemain yang badannya paling tinggi dan besar.
 4.  Pivot (kaki tumpu)
Pivot (kaki tumpu) adalah gerakan melangkah ke segala arah dengan bertumpu pada satu kaki sebagai poros atau as. Melangkah ke arah depan, belakang dan samping asalkan kaki tumpu tadi tidak bergerak mengikuti irama langkah.

5.  Dalam permainan bola basket terbagi dalam 4 (empat) quarter yang berdurasi selama 10 menit setiap quarternya dan terbagi atas 2 babak, dimana dalam setiap quarter 1 dan quarter 2 dalam babak satu diberikan waktu istirahat selama 2 menit, pada quarter 3 dan 4 dalam babak kedua diberikan waktu istirahat selama 2 menit pula. Sedangkan dalam pergantian babak, antara babak 1 dan babak 2 diberikan waktu istirahat selama 15 menit. Juga dalam setiap quarter yang berdurasi 10 menit adalah waktu bersih tidak termasuk bola saat keluar dan terjadi pelanggaran (foul).

Jumat, 07 Oktober 2016

Seni Budaya Tarawangsa

Lembar Pengesahan:

Laporan Makalah “Seni Budaya Tarawangsa
Disusun Oleh:
Nama: Asep Herdiana
NPM :  0821039293

Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 28 Oktober s/d 11 November 2011.
Disetujui oleh:
Dosen pembimbing, Anda Rukanda, S.Pd., M.Si.
Tanggal, 11 November 2011


Kata Pengantar

       Kami panjatkan puji daan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis tentang “Seni Budaya Tarawangsa”, dan harapan kami semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan bagi para pembaca.
     Mengingat tidak semua masyarakat Sumedang (Jawa Barat) mengenal seni budaya tradisional tarawangsa atau jentreng. Maka dalam karya tulis ini kami uraikan dan jelaskan mengenai seni tradisional tersebut.  Ada istilah; “Tak kenal maka tak sayang”, selayaknya kita sebagai masyarakat Sumedang (Jawa Barat) mengenal dan melestarikan kesenian tradisional tarawangsa tersebut.
       Adapun ketidakberkembangannya, karena seni tarawangsa ini merupakan hal yang sangat sakral dan masih mengandung kuat unsur religius di dalamnya. Tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari, siapapun boleh belajar memainkan tarawangsa. Kini di daerah Rancakalong, kesenian tarawangsa telah menjadi salah satu pelajaran muatan lokal, di berbagai tingkat sekolah. Sehingga sering dilaksanakan misalnya saat kenaikan kelas.
       Untuk memenuhi keperluan itu, kami menyusun karya tulis yang berjudul “Senu Budaya Tarawangsa”, berdasarkan referensi atau pengumpulan bahan-bahan materi dan informasi. Selain itu, kamipun melakukan survei dan observasi langsung ke obyek penelitian. Setiap uraian materi dan penjelasan kami sertakan gambar-gambar untuk memudahkan para pembaca atau pengguna.
       Jika dalam karya tulis ini masih ada kekurangan, kami mengharapkan kritik daan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan demi penyempurnaan karya tulis selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya tulis ini.
       Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan semuanya dan khususnya bagi para pembaca. Amin.

Hormat Kami
                                                                                                                                         Penyusun

Asep Herdiana

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan …………………………………………………………................................ i
Kata Pengantar …………………………………………………………..............................……. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………..............................….. iv
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………............................................. 1
1.2 Sejarah Seni Budaya Tarawangsa ……………………...........................................…………. 2
BAB II  TARAWANGSA, SENI ORMATAN YANG TERLUPAKAN
2.1  Seni Ormatan ……………………………………….........................................…………… 5
2.2  Urutan Tata Upacara Ritual Tarawangsa ……………….............................................………
2.3  Musik Ritual Tarawangsa …………………………….............................................………..
2.4  Larut Dalam Tarawangsa …………………………...............................................………….
BAB III  AKUSTIK, ALAT MUSIK, KONSTRUKSI, TARAWANGSA
3.1  Alat Musik Atau Waditra ………………………………..............................................……
3.2  Aku, Mereka, Dan Musik Tarawangsa ………………….............................................……

BAB IV  PENUTUP
4.1  Kesimpulan …………………………………………..............................................………
4.2  Saran …………………………………………………...............................................…….
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :  bloggemkara-asp-herdiana311.blogspot.com
Sesepuh:  Orang yang dianggap dituakan di Daerah Rancakalong



       BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
       Di Indonesia kesenian tradisional selalu dikaitkan dengan kepentingan yang erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat dalam melangsungkan kehidupan sosialnya. Kesenian digunakan sebagai media penghubung antara manusia dengan kehidupan lain yang tidak dapat terindra oleh kasat mata atau hubungan manusia dengan Tuhan. Keberadaannya merupakan ungkapan keindahan yang dituangkan melalui karya seni, dalam rangka penghormatan atau rasa syukur pada makhluk halus “yang tidak tampak” atas keselarasannya dengan kehidupan manusia.
       “Makhluk halus yang dimaksud adalah adanya roh nenek moyang,” artinya selain meyakini adanya Tuhan mereka percaya akan adanya alam lain yang ditempati oleh roh nenek moyang. Hal ini dipengaruhi oleh keyakinan lama mereka, mengingat bahwa pada zaman dahulu masyarakat Indonesia adalah penganut animisme dan dinamisme. Maka kesenia dihubungkan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu ritus tertentu, menggunakan kesenian yang sudah biasa mereka lakukan dalam kurun waktu yang cukup lama.
       Masyarakat sunda lama meyakini adanya roh leluhur (karuhun) yang senantiasa bergandengan dengan kehidupan manusia, bahkan pada zaman sekarang pun sebagian masyarakat tradisional masih meyakini hal tersebut. Biasanya mereka mengadakan hubungan dengan alam lain, melalui suatu ritus yang menggunakan musik sebagai mediator. Di daerah Rancakalong Kabupaten Sumedang, terdapat salah satu jenis kesenian yang masih digunakan untuk kepentingan upacara ritual. Kesenian tersebut adalah Tarawangsa.
       Masyarakat Rancakalong masih memegang tradisi adat dalam melangsungkan kehidupan sosialnya. Masyarakat setempat meyakini adanya makhluk halus yang senantiasa mempengaruhi kehidupan mereka, keberadaannya menduduki tempat yang penting, sehingga menjadi obyek penghormatan, do’a, sajian, dan sebagainya.
       Tarawangsa adalah alat atau waditra yang berbentuk seperti rebab dimainkan dengan cara digesek hanya satu dawai, sementara dawai yang satunya lagi dimainkan dengan cara dipetik oleh jari telunjuk. Tetapi pada saat ini orang yang bisa memainkan tarawangsa semakin berkurang, karena selain tingkat kesulitan dalam mempelajarinya, juga semakin kurang pula minat untuk mempelajarinya.
1.2 Sejarah Seni Budaya Tarawangsa
       Kesenian tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi kebudayaan yang hidup dalam masyarakat penyangganya. Sejak dahulu masyarakat sunda terkenal dengan budaya ngahuma atau berladang. Karena itu kesenian yang tumbuh di masyarakat sunda selalu terkait dengan mitos Dewi Sri. Begitu pula dengan kesenian jentreng atau lebih dikenal dengan sebutan tarawangsa.
       Seni jentreng atau tarawangsa adalah kesenian yang tumbuh dari pola kehidupan bertani masyarakat Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Seni jentreng adalah upacara ritual yang berhubungan magis religius untuk menghormati Dewi Sri. Masyarakat Rancakalong menyebutnya dengan nama Kersa Nyai dengan tujuan supaya Kersa Nyai tetap tinggal dan betah di Rancakalong. Hal ini sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang menempatkan seni jentreng sebagai media pokok dalam penyelenggaraan upacara Nyalin atau panen padi.
       Tidak diketahui dengan pasti kapan kesenian jentreng mulai hidup, namun asal mula kesenian jentreng menurut cerita yang beredar di masyarakat adalah; konon pada zaman dahulu, di Tatar Sunda tidak ada bibit padi. Sehingga masyarakat Sunda pada waktu itu tidak dapat mengkonsumsi beras untuk makan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan perutnya, mereka mengganti beras dengan biji hanjeli.
       Masyarakat sunda pada masa itu sering ngamen ke daerah-daerah lain. Mereka pergi ngamen sampai ke wilayah Mataram. Kemungkinan besar Mataram pada waktu itu adalah daerah penghasil beras yang terkemuka. Muncul keinginan pada si pengamen atau penabuh untuk mendapatkan bibit padi sehingga dapat ditanam di daerahnya. Keinginan tersebut mendorong si penabuh untuk membawa bibit padi dari Mataram untuk dibawa ke daerahnya. Namun usaha tersebut beberapa kali mengalami kegagalan karena diketahui oleh penjaga gerbang Mataram. Untuk ketiga kalinya penabuh mencoba membawa bibit padi dan disembunyikan dalam alat musik yang dibawanya, yaitu tarawangsa. Kali ini usahanya berhasil dan dia dapat menanam padi tersebut di tatar Sunda. Sejak saat itu Tatar Sunda menjadi salah satu penghasil beras yang utama.

       Untuk mengungkapkan rasa syukurnya, masyarakat sunda setiap selesai panen melakukan upacara ritual untuk menghormati Dewi Sri. Pada masyarakat Rancakalong, upacara itu disebut jentreng atau tarawangsa. Tarawangsa adalah instrumen gesek yang bentuknya mirip rebab, resinatornya terbuat dari kayu berleher panjang dan bersenar dua utas. Acara tersebut diisi dengan tari-tarian yang diiringi dengan petikan alat musik tarawangsa dan kecapi. Seni jentreng pun dipakai untuk memperingati hari-hari besar Islam. Sampai sekarang kesenian jentreng masih tetap hidup, meskipun tidak berkembang luas seperti tari pergaulan lainnya. Tetapi kesenian ini masih terpelihara, karena diwariskan secara turun-temurun oleh Saehu (pemimpin kelompok) kepada keturunannya. Adapun ketidakberkembangannya, karena kesenian ini tidak dapat dipelajari seperti jaipongan atau tari pergaulan karena masih kuat unsur religius di dalamnya.
       BAB II  TARAWANGSA, SENI ORMATAN YANG TERLUPAKAN
2.1  Seni Ormatan
       Tarawangsa awalnya digunakan dalam acara ormatan, hiburan para petani untuk merayakan syukuran panen. Ormatan maksudnya untuk menghormati syariat (para tamu), dan hakikat (para leluhur). Yang membuatnya para wali yang telah beragama Islam. Tarawangsa (Tatabeuhan Rakyat Wali Salapan). Dulu dirayakan saat menjelang ataupun setelah panen, kini dilaksanakan dalam berbagai perayaan mulai dari khitanan, syukuran rumah, hingga perayaan proklamasi kemerdekaan. Tarawangsa menggunakan dua kawat (kawatpun bekaspun jadi, tak perlu kawat yang bagus), yang maksudnya kehidupan manusia itu berpasangan, ada lelaki dan perempuan, ada baik dan buruk, ada umur pendek dan umur panjang, namun itu adalah kekuasaan Tuhan. Selain tarawangsa, dalam ormatan juga digunakan alat musik kecapi, memiliki kepanjangan (hiji kecap kudu neupi), artinya setiap ucapan atau amanat nenek moyang harus sampai ke anak cucu.
       Kecapi ini memiliki tujuh senar (kawat) yang maksudnya bahwa apapun pekerjaan manusia, dilalui dalam tujuh hari. Bila seluruh digabung jumlahnya ada sembilan, sama dengan jumlah wali penyebar agama Islam di tanah Jawa. Berbeda dengan kecapi lain pada umumnya yang memiliki senar lebih banyak, kecapi ini memiliki nada yang berbeda karena datang langsung secara ghaib. Selain untuk hiburan para petani, maksud dari pertunjukkan ormatan adalah bahwa agama Islam janganlah hanya sebagai pengakuan saja, namun harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
       Awalnya tarawangsa hanya ada di Rancakalong, namun setelah banyak masyarakat Rancakalong yang menyebar maka tarawangsa pun ikut menyebar. Selain di Rancakalong, Sumedang, tarawangsa bisa kita temukan di beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Diantaranya di daerah Cibalong, Cipatujah (Tasikmalaya Selatan), Banjaran (Bandung), dan Kanekes (Banten Selatan). Masyarakat sangat apresiatif pada kesenian tarawangsa ini, sebelum pelaksanaan pagelaran, bagi pemain yang memiliki maksud tertentu seperti untuk pengobatan, memerlukan ritual khusus. Dengan kata lain, tarawangsa harus dimandikan terlebih dahulu. Selain musik dari tarawangsa dan kecapi, dalam ormatan juga dilaksanakan tarian hormatan untuk para tamu dan leluhur dengan lelaki dan perempuan tampil secara bergantian. Hal ini mengandung makna bahwa keberhasilan dalam panen tidak akan terjadi tanpa kerjasama dari perempuan dan laki-laki.
          2.2   Urutan Tata Upacara Ritual Tarawangsa
       Tarawangsa, urutan prosesi dimulai dari jam: 19:30 hingga jam: 04:00 subuh. Prosesi diawali dengan: (a) Ngalungsurkeun (mengeluarkan bibit padi), Ngalungsurkeun mengandung makna menurunkan keberkahan, yakni dengan mengeluarkan bibit padi (pare bungsu) dari goah kemudian disimpan dekat sesajen dengan tujuan supaya bisa dapat berkah dari hadirnya Dewi Sri serta arwah-arwah para leluhur (karuhun). Acara ini dipimpin oleh Saehu dan Paibuan yang diikuti oleh tamu perempuan yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah tempat bibit padi yang tersedia di pajemuhan/goah.
       Bibit padi yang dikeluarkan itu adalah milik para tamu yang menyimpan (ngiringan) dalam tempat kecil seperti rantang atau ada juga tempat yang dinamakan pipiti dengan tujuan agar bibit padinya mendapat do’a dari semua yang hadir sehingga bisa mendapatkan berkah bibit padi yang bagus juga karena menurut kepercayaan mereka, Dewi Sri (Dewi Padi) dan para leluhur (karuhun) akan hadir. Laki-laki yang ikut dalam acara ini hanya Saehu saja yang membawa anggoan (pakaian) yang punya rumah (rurukan). Seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

          2.3  Musik Ritual Tarawangsa
       Musik ritual tarawangsa, peningkatan konsentrasi menuju alam bawah sadar. Intisari tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian yang terdapat di Jawa Barat. Kesenian ini digunakan untuk prosesi ritual yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat pendukungnya. Kesenian tarawangsa dapat dikategorikan sebagai musik ritual, karena adanya ruang saklar yang dibentuk oleh keyakinan yang dianut masyarakat. Yang menarik untuk dikaji adalah ketika musik ini digunakan untuk iringan tari.

       Hadirin yang mengikuti prosesi ini dipersilahkan untuk menari, mereka mengalami trance (tak sadarkan diri). Sebetulnya secara tidak sadar mereka dipengaruhi oleh musik tarawangsa hingga menuju pada tingkat konsentrasi (pengosongan pikiran). Kemudian, bagaimana hubungan antara musik dengan makhluk ghaib? Apakah mereka sama hakikatnya dengan manusia memiliki perasaan, akal, dan kehendak?
          2.4  Larut Dalam Tarawangsa
       Suara gesekan tarawangsa melengking panjang berpadu dengan petikan dawai jentreng yang mengalun perlahan. Ensembel kedua alat musik itu mengawali pertunjukan Soul of Tarawangsa di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space, belum lama ini. Sebelum itu, para sesepuh rombongan tarawangsa Pusaka Jati Rahayu, Rancakalong, Sumedang, lebih dulu membersihkan lokasi sekitar dengan cara memercikan air daun sirih, menyiapkan aneka sesaji, membakar kemenyan, serta memohon keselamatan kepada Sang Pencipta.
       Suasana kian syahdu ketika Dewi, seorang penari wanita dari STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Bandung, maju ke tengah-tengah panggung. Tanpa terganggu belaian selendang kain sutera yang tersampai di pundak, dia mulai membuat gerakan ritmis mengikuti alunan musik sebagai tanda penghormatan kepada Dewi Sri Pohaci.
       Sapuan asap kemenyan diantara temaram cahaya lampu minyak serasa melebur perasaan 30 lebih penonton yang duduk di pelataran bangunan. Perlahan si penari wanita muda mulai menyambangi setiap sisi panggung sambil terus menari sambil berputar-putar seperti orang yang dalam kondisi trance. Sebagian penonton merasa kesedihan atau kesenangan yang mereka rasakan saat itu, menjadi terasa semakin tegas dan menguat. Tapi tidak sedikit orang yang semula didera kesedihan jadi terhibur ketika menikmati seni tarawangsa dari Sumedang ini.
       Penggagas Soul of Tarawangsa, Ivana Stojakovic, yang kini berstatus mahasiswa S-2 di Universitas Seni Rupa Belgrade, Serbia, menempatkan 4 pemain egrang di setiap sisi panggung. Mereka mengenakan jubah putih yang berfungsi sebagai layar proyeksi video art dari empat buah infocus yang ditembakkan dari bawah atap.
       “Tiap kali nonton tarawangsa, suara alat musik tarawangsa selalu meninggalkan kesan mendalam. Alat musiknya memang mirip rebab. Mungkin karena teknik menggeseknya yang berbeda, tarawangsa terdengar lebih menyayat hati pendengarnya,” ungkap Maman Iskandar, seorang pelukis Bandung yang ikut menyaksikan Soul of Tarawangsa.
       Seni tarawangsa biasanya ditampilkan masyarakat setelah tiba masa panen padi. Sesaji yang disediakan bisa mencapai puluhan jenis. Sementara tarian di dalamnya termasuk sebagai tari pergaulan yang melibatkan para penonton untuk ikut serta. Seorang anggota rombongan dari tarawangsa Pusaka Jati Rahayu, Dayat menyampaikan seni religi ini bertujuan untuk mensyukuri kelimpahan hasil panen padi. Menurutnya di dalam seluruh rangkaian seni tarawangsa sangat banyak nilai-nilai luhur yang bisa diresapi.
       Tarawangsa mempunyai dua kawat, sebagai perlambang Sang Pencipta selalu menciptakan makhluk berpasang-pasangan. Sedangkan jentreng berdawai tujuh, yang maksudnya apapun pekerjaan manusia selalu dilalui dalam tujuh hari. Bila seluruh digabung jumlahnya, sembilan sama dengan jumlah wali penyebar agama Islam di tanah Jawa. “Ada juga beras yang kita butuhkan sebagai makanan pokok, telur sebagai simbol cita-cita, uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan masih banyak lagi. Semua itu pada akhirnya mengajak kita untuk tidak berlaku sombong dan harus selalu ikhlas menerima pemberian Sang Pencipta”, terang pria berkumis itu sambil tersenyum.
   
       BAB III  AKUSTIK, ALAT MUSIK, KONSTRUKSI, TARAWANGSA
3.1   Alat Musik Atau Waditra
       Etika sebuah tradisi mendapat perubahan, maka akan muncul reaksi pro dan kontra. Begitupun jika perubahan terjadi pada alat musik tradisional Sunda, Tarawangsa. Tarawangsa adalah alat musik gesek yang biasa dipakai untuk ritus ngaruat atau Tigaraksa yang berarti ungkapan rasa syukur kepada Tuhan pada saat panen tiba.
       Tarawangsa yang berasal dari Rancakalong (Sumedang), Banten, dan Cibalong, Cipatujah (Tasikmalaya Selatan), bentuk badan depannya berupa kotak memanjang serta bagian belakang cembung dengan terdapat lubang kecil. Lalu perubahan apa yang terjadi? Dadang Sudianda atau panggilan akrabnya Iyang, pemain sekaligus pembuat alat musik gesek membuat inovasi dengan mengubah tempat lubang kecil di bagian belakang menjadi di badan bagian depan, menipiskan cembung badan bagian belakang, dan membuat tambal penyangga senar di bagian depan.
       Iyang tentu mempunyai alasan atas perubahan letak dan bentuk tarawangsa itu. Ia menjelaskan bahwa ada kesalahan konstruksi pada tarawangsa diantaranya sebagai alat gesek, konstruksi tarawangsa ternyata untuk alat petik, sehingga suara menjadi kecil. Kemudian suara yang muncul bukan suara asli yaitu akustik, sebab tidak ada ruang untuk pantulan suara. Sehingga tarawangsa memakai alat bantu mikrophone atau spull untuk mengeraskan suara.
       “Saya menyadari bahwa alat musik tradisional sunda konstruksi musiknya tidak sesuai dengan tata ruang. Itu ternyata karena orang sunda tidak tahu mengenal konstruksi musik petik atau gesek.” Agar tarawangsa mengeluarkan suara akustik sebenarnya, Iyang membuat lubang di depan sehingga suara tidak langsung terbuang karena akan masuk ke dalam dan keluar dengan cara dipantulkan. Oleh sebab itu, kayu bagian belakang terbuat dari kayu keras sonokeling, sedangkan bagian depan terbuat dari kayu lunak yakni kayu kembang. Lubang berbentuk kujang sebagai tanda khas Jawa Barat.
3.2  Aku, Mereka, Dan Musik Tarawangsa
       Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dari beban kemanusiaan (bersyariyat) dan musik dapat menghibur tabiat manusia. Ia merupakan stimulant untuk melihat rahasia Ketuhanan (Asrar Rabbani). Orang yang mendengarkan musik dengan hawa nafsunya, ia akan menjadi zindik. Orang yang mendengarkan musik dengan kekuatan akalnya, ia akan menjadi orang yang terpuji. Orang yang mendengarkan musik dengan hatinya, ia akan menjadi perenung (muraqib). Dan orang yang mendengarkan musik dengan jiwanya, maka ia akan menjadi benar-benar hidup. “(Ruzbahan Baaqli, Wali pelindung dari Syiraz, KH. Zainal Arifin Thoha, 2009:4).
       Kata lontaran awalan musik yang dituliskan saya sebagai pembuka dan awalan untuk menjadi kata sapaan yang aktual membuka wacana kritik seni, untuk membahas bagaimana musik bisa mempunyai peranan penting bagi pelaku musik maupun apresiator musik. Sebuah pengakuan yang kuat terhadap orang yang mengalami kejadian kehidupan dengan merasakan melalui perasaan lewat musik, kejadian tersebut akan dialami seniman yang berkecimpung dalam dunia kesenian.
       Yang saya alami melalui panca indra pendengaran, terbangun sebuah penghayatan perenungan jiwa saat mendengarkan musik Tarawangsa. Tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. Istilah tarawangsa sendiri mempunyai dua pengertiandan dua pemaknaan dari seorang pupuhu dan ahli etnomusikolog.
1. Alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi.
2. Nama dari salah satu jenis musik tradisional Sunda.
3. Tatabeuhan Rakyat Wali Salapan / Narawangsa Kanu Maha Esa.
4. Tar dari bahasa Persia (tali/dawai), Wangsa dari bahasa Hindu/ bahasa kawi (kelompok).
       Tarawangsa lebih tua keberadaannya dari rebab, alat gesek yang lain. Naskah Kuna Sewaka Darma dari awal abad ke-18 telah menyebut nama tarawangsa sebagai nama alat musik. Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-15, 16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India.
     
       BAB IV  PENUTUP
4.1  Kesimpulan
       Kesenian tarawangsa hanya dapat ditemukan di beberapa daerah tertentu di Jawa Barat, yaitu di daerah Rancakalong (Sumedang), Cibalong, Cipatujah (Tasikmalaya Selatan), Banjaran (Bandung), dan Kanekes (Banten Selatan). Tarawangsa atau jentreng merupakan perpaduan antara rebab dan kecapi yang dimainkan secara bersamaan, dua buah senar pada rebab mengandung makna bahwa Tuhan menciptakan makhluknya selalu berpasang-pasangan, ada siang ada malam, lelaki dan perempuan, ada baik daan buruk, dan ada umur pendek juga umur panjang, namun itu semua adalah kekuasaan Tuhan. Sedangkan kecapi mempunyai tujuh senar, yang berarti bahwa apapun pekerjaan manusia dilalui dalam tujuh hari. Jika seluruhnya digabungkan jumlahnya sembilan, sama dengan jumlah Wali penyebar agama Islam di tanah Jawa.
       Seni tarawangsa atau jentreng adalah kesenian yang tumbuh dari pola kehidupan bertani masyarakat Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Seni tarawangsa adalah upacara ritual yang berhubungan dengan magis religius untuk menghormati Dewi Sri Pohaci, sebagai tanda syukur atas keberhasilan panen yang melimpah.
       Naskah Kuna Sewaka Darma dari awal abad ke-18 telah menyebutkan nama tarawangsa sebagai nama alat musik. Keberadaannya lebih tua daripada rebab, alat gesek yang lain. Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-15, 16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar agama Islam dari tanah Arab dan India.
       Khusus di daerah Rancakalong (Sumedang), masyarakatnya yang berpenduduk muslim ini mempunyai rumah adat dan seni tradisional tarawangsa yang tetap terjaga secara turun temurun di Dusun Cijere, Desa Nagarawangi.
4.2  Saran
       Karya tulis ini disusun hanya secara global saja atau secara garis besarnya saja. Dan kami sebagai penyusun menyadari akan masih banyaknya kekurangan ataupun kesalahan-kesalahan dari hasil penulisan ini. Dengan demikian, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan atau pembaca khususnya demi penyempurnaan karya tulis selanjutnya. Sekian dan terima kasih !!

DAFTAR PUSTAKA
Sumber :

Dokumen / Gambar-gambar: